Thursday, 18 September 2014

Published 21:47 by with 0 comment

Bentuk Jaringan Mediator Intertek





PALEMBANG - Belum maksimalnya pertumbuhan inovasi melalui pendayagunaan hasil litbang membuat Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah (Balitbangnovda) Sumsel membentuk jaringan Intermediator teknologi (Intertek) di Sumsel.
Hal itu dilakukan guna  menjembatani terjadinya link and match antara akademisi/peneliti dengan pelaku usaha, yang faktanya memang mereka mempunyai paradigma berbeda.
“Untuk itu perlu dilakukan pengembangan kualitas intermediator teknologi,” kata Kepala Balitbangnovda Sumsel Dr Hj Ekowati Retnaningsih M Kes, Kamis (18/9).
Para Intertek itu nantinya bertugas ​membuat data based teknologi potensial yang ada di institusinya, melakukan survey kebutuhan teknologi industri kecil dan UMKM  di Sumsel dan melakukan link and match untuk mempertemukan teknologi yang ada dengan UMKM yang membutuhkan.
“Nanti mereka akan bekerjasama dengan inkubator teknologi yang ada untuk  menginkubasi teknologi atau menginkubasi wirausaha sehingga dihasilkan wirausaha inovatif. Wadah komunikasi dengan masyarakat dilakukan melalui grup facebook Iptek untuk Rakyat,” ungkap Ekowati.
Pemprov sendiri sudah melaunching Jejaring Intermediator Teknologi Sumsel pada acara Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-19 tingkat Provinsi.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menyatakan, dengan berperannya intermediator teknologi akan mempercepat inovasi terhadap produk/jasa sehingga pada gilirannya akan meningkatkan daya saing produk/jasa yang dihasilkan Sumsel.
“Kita kini harus bergeser ke arah ekonomi kreatif dimana kualitas, daya saing dan nilai tambah produk menjadi penting. Ide, imajinasi, kreativitas, dan inovasi teknologi menjadi faktor penentunya,” pungkas Alex.



      edit

0 comments:

Post a Comment