Tuesday, 21 October 2014

Published 20:34 by with 0 comment

Berharap Jadi Agenda Tahunan


PALEMBANG – Di tahun keempat pelaksanaannya,  Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja akan digelar lebih meriah. Acara yang rencananya berlangsung 19-22 Desember mendatang itu  bertujuan mempromosikan kebudayaan Sriwijaya dan mengangkat budaya Sriwijaya yang telah lama hilang.

“Tiga kali dalam tiga tahun berturut-turut kirab berjalan sukses. Untuk tahun ini, kami akan buat lebih meriah lagi dengan konsep yang berbeda,” beber ketua Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja, Hermanto Wijaya, kemarin.

Tak hanya kebesaran Kerajaan Sriwijaya, kirab juga mempromosikan Sungai Musi sebagai ikon Kota Palembang. “Kami ingin buat kegiatan di Sungai Musi. Jadi, selain ada kirab darat, ada juga kirab sungai,” ujarnya. Hermanto menjelaskan, selama ini kirab hanya melintasi jalan-jalan di perkampungan. Seperti Jl Trikora hingga Puncak Sekuning, kemudian di daerah seputaran Taksam, km 7, Jl Karya Baru, dan Talang Buruk.

 “Tahun ini, kirab akan melalui jalan-jalan protokol, seperti Jl Jenderal Sudirman. Diharapkan, ini akan mampu menarik minat wisatawan untuk terus berkunjung ke Palembang. Kirab ini seharusnya bisa menjadi agenda wisata tahunan,” tuturnya.
Nantinya, kirab ini akan diikuti peserta dari 11 daerah di Indonesia. Ada dari Jakarta, Semarang, Surabaya, Kudus, Malang, Losari, Brebes, dan Gorontalo. Ditambahkan Korius, salah seorang panitia bidang ritual dan kegiatan Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja, pihaknya berharap Gubernur Sumsel dapat menjadikan kirab ini sebagai agenda tahunan.

 Nantinya, akan ada banyak tempat ibadah yang didatangi saat pelaksanaan kegiatan tersebut. “Ini bukan hanya untuk agama dan kepercayaan tertentu, tapi bisa diikuti agama lain,” ungkapnya. Kirab darat ada dua sesi. Pertama, mulai dari halaman kantor gubernur, menuju ke Jl Kapten A Rivai, Jl Jenderal Sudirman, dan berakhir di lapangan Hatta.

Sesi kedua, dari Jl Rajawali, menuju Jl Veteran, Dempo, Segaran, dan kembali ke Dempo. “Untuk kirab sungai, mulai dari Gudang Garam ke Pulau Kemaro dan berakhir di rumah panggung 4 Ulu,” tandas Korius.



      edit

0 comments:

Post a Comment