PALEMBANG -- Berusaha mencari uang lebih, M Zen Husin
(53) nekat menjadi kurir sabu. Kini, bapak beranak tujuh tersebut
harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah ditangkap Subdit I
Ditreskrimum Polda Sumsel Sabtu (18/9/2014) malam.
Saat dibekuk di kawasan Jl Sosial
Kemuning Palembang itu, polisi berhasil menyita sabu dua paket senilai Rp 1,4
juta. Sabu itu ditemukan polisi di dalam saku
celana Zen.
"Baru satu kali ini saya jadi kurir. Saya mau soalnya dijanjikan upah Rp
200 ribu dengan hanya mengantar sabu ke pembeli," kata Zen, Minggu
(19/9/2014).
Diakui warga Rumah Susun Blok B
Kelurahan 26 Ilir Bukit Lama Palembang ini, ia menyesal sudah mencoba mencari
uang dengan menjadi kurir sabu. Selain terancam merasakan
pengapnya penjara untuk pertama kalinya, ia juga harus meninggalkan ketujuh
anak dan istrinya. Apalagi, dua dari ketujuh anaknya masih sangat belia dan
butuh uang dari ayahnya.
Dikatakan Zen, ia menjadi kurir sabu setelah diajak oleh seorang
temannya. Oleh temannya, ia dikenalkan denga seorang bandar sabu berinisial Fd
(DPO). Setelah dijanjikan akan diberikan uang Rp 200 ribu per transaksi sabu,
Zen menerima pekerjaan haram tersebut.
Di lain tempat, Subdit I Ditres Narkoba
Polda Sumsel juga berhasil menangkap seorang penjual sabu bernama Alamsyah
(40). Warga Jl Rimba Kemuning Kemuning Palembang itu ditangkap di rumahnya
dengan menyimpan sembilan paket kecil sabu serta timbangan dan alat hisap sabu.
"Saya beli sabunya dari Dd (DPO)
seharga Rp 550 ribu. Saya dapat untung Rp 300 ribu dalam satu kali
transaksi," kata Alamsyah, yang mengaku sudah dua kali menjual sabu.
Direktur Ditres Narkoba Polda Sumsel,
Kombes Pol Deddy Setyo, melalui Kasubdit I Ditres Narkoba Polda Sumsel, AKBP
Syahril Musa, sudah mengamankan dua tersangka berikut barang bukti. Penangkapan
keduanya bermula dari informasi masyarakat yang ditindaklanjuti dengan
penangkapan.
"Untuk Zen, masih dikategorikan
pemain baru. Sementara Alamsyah, sudah beberapa kali jual sabu. Kita akan
mengorek infoermasi dari keduanya terkait keberadaan bandar," kata
Syahril.
0 comments:
Post a Comment